Friday 18 November 2011

Let you go

Player: Adit : Seorang cowok yang cukup terkenal di sekolahnya, hoby kebutan liar di jalanan.
Cherry : Seorang cewek yang menggilai Adit. Ia gak peduli betapa adit menyukai kebutan liar. Namun cintanya terpendam.
Tiara : Mantan Adit yang masih adit sayang.
Dewi : Sahabat Cherry.
Veri : Sahabat dekat Adit. 




Adit menengok ke arah Cherry. Ia tersenyum penuh arti. Sudah lama @ia tak berjumpa. Sudah lama ia tak bertatap muka dan melempar senyum setelah kejadian menyakitkan itu.

#flashback Aditya menolak Cherry karena Tiara. Padahal Aditya dan Tiara baru saja bertemu, namun mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Cherry berusaha untuk menghilangkan rasa sakitnya dengan cara apapun. Tidak mudah memang, tapi kali ini ia hampir melupakan.

Setidaknya sampai detik ini, ia berpapasan langsung dengan Adit. Balutan luka itu kini terbuka lagi. Cherry hanya terdiam. Walau didalam hatinya ia ingin sekali memeluk Adit, seseorang yang berhasil mematahkan hatinya dan belum sembuh hingga sekarang~

"Hai Cherry'' ujar Adit sambil melempar senyum termanisnya. Ia berhak masuk nominasi senyum termanis.

''Iya, ada apa dit?'' balas Cherry dingin. Ia hanya bisa mengeluarkan kata itu. Padahal hatinya bergejolak ingin memeluk pria itu.

"Apa kabarmu? Sudah lama kita tak bertemu selama ini, aku mengira kau benci padaku.." ujar Adit, terlihat seperti orang bodoh yang bahkan seolah tak tau kejadian menyakitkan itu.

"Tidak. Aku hanya sibuk'' Balas Cherry singkat.
''Apa kabarmu? Masih menyukai balapan liar?'' lanjutnya sambil menatap motor ninja Adit yang ia kendarainya hari itu.

''Semakin parah'' kata adit seraya menyeringai sinting.
''Aku baru saja memenangkan motor ini'' sambil menatap motor yang dinaikinya.
*ada jeda sedikit panjang*
''omong-omong..'' Ucap adit merobek keheningan. ''Aku kesini ada perlu'' lanjutnya.

"Oh .. Perlu apa?" Tanya Cherry tidak begitu antusias.

"Aku ada perlu sebentar disini, jadi aku mampir , eh tidak sangka kita bertemu ya" ujarnya lagi seraya memamerkan senyum manisnya itu. Sepertinya Cherry lumer dengan senyumnya yang dulu mematahkan seluruh hatinya itu.

''eh iya.. Maaf aku harus pergi. Sekarang'' Kata Cherry tetap saja dingin.

''oh.. Kau ada kelas hari ini? Maaf aku ganggu, kalau begitu aku juga harus pergi'' Ucapnya sambil menyalakan mesin motornya.

''okay..'' kalimat terakhir dari cherry sepertinya ia harus menambahkan beberapa kalimat lagi, tapi bibirnya kaku seolah tak bisa bicara.

''Tunggu..'' Ujar Adit sambil meraih tangan Cherry. Dan turun dari motornya.

''Apalagi?'' teriak cherry.

Namun tangan Adit begitu cepat meraih tangan cherry dan menarik cherry ke dekatnya. Lalu ciuman di kening yang hangat itu terjadi. Adit mencium kening Cherry lembut , sedangkan cherry terpejam. Ia menikmati hangatnya bibir adit.

Kyaaaaaaaaaa..... Ciuman kening. Satu satunya yang cherry inginkan di dunia ini, selain memiliki harta pangeran william pastinya. Ia menikmati. Dan cuma ia dan hatinya yang tau semua itu.

''Maaf..'' Ucap adit memecah keheningan. Ia melepaskan pelukannya.
''Maafkan aku, entah kenapa aku harus melakukan itu padamu'' sambil tertunduk menyesal.

''Tak apa, aku tak keberatan..aku harus pergi sekarang'' Ucap cherry tetap dingin.

''Iya..aku juga kalau begitu, emm.... Anggap saja itu semacam 'byeee' dariku. Siapa tau kita tak bertemu lagi. Tidak ada yang tau kan? Oke selamat beraktifitas cherr'' Ucap adit bersemangat, sambil melambaikan tangan dan tersenyum manis. Lalu ia menyalakan motornya dan melesat pergi.

Cherry hanya bisa memandang dari kejauhan sambil membalas senyumnya. Entah, kalimat terakhirnya membuatnya sedih. Tapi ia juga melonjak kesenangan.

''Aku baik baik saja dit disini. aku kangen banget sama adit. maaf ya, aku nggak bermaksud dingin tadi. Aku hanya nggak tau apa yang harus aku omongin. Aku kangen kamu. Aku mencintaimu. Hati hati ya, jalanan terlalu keras untukmu'' bisik Cherry lirih.

Adit sudah tak terlihat lagi. Jalanan sudah lalu lalang oleh kendaraan yang padat merayap itu. Lalu Cherry meninggalkan tempat yang ia injak itu. Ia berlarian ke kelas, karena memang sudah terlambat masuk kelas saat itu. Ia mendapati Pak. Mustchen sedang menerangkan proses terjadinya bayi kembar. Hooaaam~

***

Tiba-tiba dari arah kejauhan , terlihat Veri berlarian panik menuju kelas. Iya , dia memang teman sekelasnya tapi setiap kali ia terlambat ia nggak pernah seheboh itu.
"Pak darurat , permisi .. Saya ingin menyampaikan berita duka , berita gawat " katanya panik disela-sela nafasnya yang memburu. Ia melirik ke arah Cherry. Mendadak perasaan Cherry tak enak. "Ada apa? Tolong tenang.. Jangan membuat kami semua panik" Kata Pak Mustchen.
"Masalahnya ..." Ucap veri terengah. "Terjadi tabrakan lari disana ... Dan orang itu ..." Veri tak sanggup menyelesaikan kata katanya. Ia duduk lemas didepan kelas. Perasaan Cherry benar benar tak enak. Dingin. Keringat menjalar di seluruh tubuhnya. Ia benar benar Sauna dengan cara yang sangat buruk. "Siapa dia?" tanya Pak Mustchen lemas, terbawa suasana veri yang sangat panik. Entah didalam hati Cherry bilang 'tolong jangan katakan namanya. Tolong Tuhan semoga yang ia pikirkan salah. Semoga yang dia pikirkan sudah sampai dirumah sedang berbincang dengan ibunya. Tolong Tuhan.. Tolong' dalam hatinya. Ia begitu panik.

***

Sontak semua menatap Cherry penuh iba.
Dewi menatap Cherry dan memeluknya. Cherry mematung. Ia seperti orang bodoh yang kehilangan otaknya. Ya , Adit yang mengalami kecelakaan parah di jalan itu. Dan sekarang , mungkin ia dibawa ke ruang UGD. Ruang dingin yang selalu membawa kematian.
Kosong. Cherry ngga bisa merasakan apa apa lagi. Bahkan merasakan pelukan hangat sahabat yang membuatnya tenang. Ia terlalu mengabaikannya saat ini.

"Ver ... Bisa lo anterin gue ke tempat itu sekarang'' Ujar Cherry pelan. Suaranya parau. Ia berbicara pada Veri namun arah matanya kosong entah kemana.

Sekolah mengizinkan mereka berdua pergi menemui Adit di Rumah sakit. Sementara pihak sekolah akan menyusulnya nanti.
Selama di perjalanan, Cherry dan Veri tak banyak bicara. Hanya diam.
Sesampainya di rumah sakit ...

''Maaf .. Apa yang nona maksud Aditya Panca Nugroho?" "Ya ..sus.." suster itu membolak balikan buku tamunya. Dan yaa ... "Maaf .. beliau baru saja dibawa pulangkan" "Apa maksudnya?" Tanya Cherry yang jelas,ia tak punya harapan.

***

Seseorang seperti memukul kepalanya dengan benda berat. Sangat berat. Hingga ia tak mampu mengangkat kepalanya hingga pingsan.

3 jam kemudian Cherry siuman. Dalam mimpinya, Ia bertemu Adit. Adit meyentuh tangannya, Ia bilang ''maafkan aku .. aku mencintaimu, tapi kita nggak bisa bersama. Jangan menangis. Aku akan pergi. Tapi aku selalu ada disana, dihatimu. aku ngga suka liat kamu nangis. Dasar cengeng. Byeee. Aku harap kamu selalu baik saja'' Sambil mengelus rambut Cherry yang panjang dan berantakan lalu tersenyum dengan senyum konyol-yang bisa membuat cherry menggila- lalu pergi dan menghilang.
"Adiiiiitttt !!! Jangan pergi..'' tiba-tiba Cherry terbangun. Dia ada di rumah sakit. Ada Veri , Dewi , dan ibunya. "Kenapa? Kok aku ada disini?" tanya Cherry.
"Oh .. Oh nggak, kamu hanya sedikit demam sayang .." Kata ibunya dengan wajah iba.
"Ver .. Kok lo .." "Adit mana? mana dia? Tadi aku lihat ia dimimpi. besok aku akan menemuinya. Temani gue ya ver'' ujar Cherry senang. Semua orang di ruangan itu bertatapan. ''Boleh .. Kan Bu?''

Ibunya hanya terisak lalu keluar.
"Adit udah ngga ada rry ..'' jawab veri pelan. ''lo harus nerima. Ini udah kehendak Tuhan'' . tatapan cherry melemah. Ia berharap ini hanya mimpi. Mimpi buruk. ''Lo bercanda kan? Ngga serius ini kan?''

''besok gue anter lo ya, ketempat pemakamannya, besok dia mau dimakamin ...'' veri terdengar parau. Cherry terisak. ''stopp..gue besok dirumah aja, mungkin gue nggak akan kuat disana...''

Cherry terisak sejak lama sekali. Dan saat dia dirumah pun, ia tetap menangis. Ia nggak mau makan atau minum sama sekali. Wajahnya pucat, bibirnya kering, dan tatapan matanya kosong. Ia hanya diam di pojokan kamar,meringkuk memeluk kakinya sendiri , dan menggigit jarinya sesekali.

*******

Cherry membuka facebook. Ia klik 'search' lalu ia mengetik nama 'Aditya Panca Nugroho' dengan penuh semangat. Banyak kata duka di facebook adit. 'selamat jalan'. Cherry mulai menuliskan kata demi kata untuk adit di facebook untuk pertama kalinya.

''Selamat pagi adit. Aku mencintaimu. Kamu pasti lagi sarapan ya di surga? Cieee enak ya di surga banyak bidadari cantik. Kamu tinggal pilih yang mana ;) . Oh iya, kamu baik baik aja kan disana? hihi.. Aku nggak lupain kamu kok ..nggak akan, paling kamu yang lupain aku ;p . Aku kangen ketemu kamu dit, kapan kita bisa ketemu? Seenggak'nya kamu hadir di mimpi aku ya ;) dadah adit. Baik baik ya sama Tuhan'' lalu 'post' .

Cherry menangis. Terisak. Lalu beberapa menit kemudian ada 'notif' di facebook Cherry.
''Tiara Renalda mengomentari post anda di dinding Aditya''. Mantan Adit. Cherry cepat cepat membukanya.

Tiara Renalda |
''Aku tau kamu terpukul, sabar ya Cherr.. Tuhan pasti jaga adit kamu kok ;') semangat ya cherry''

Cherry Anandatia |
''Iya Ra .. Makasih ya.. Sabar ya, semoga kamu bisa nerima. Kamu juga pasti lebih sedih :( . Cherry semangat kok disini, makasih ya ;'D''

Karina Nugroho | (kakak Adit)
''Tolong, semua ikhlaskan adit ya :')
Maafkan kesalahan adit ya .. Ikhlas. biar aditnya tenang disana .. :') ''

Cherry Anandatia |
''iya kak .. Cherry coba ya ;') tapi izinin cherry menulis kata kata cherry di facebook adit ya ..."

Cherry menutup facebooknya. Mematikan laptopnya dan keluar dari kamar. Tatapannya kosong.
Ia berusaha melupakan adit, dan menerima kalau adit sudah berbeda alam dengannya. Tapi tidak bisa.. Cherry terlalu sulit untuk itu.

Ia berjalan ke teras, memperhatikan bintang di malam itu. ''adit.. Bisakah kamu temui aku sekarang? Muncullah dari atas sana, dan temani aku disini!'' bisiknya lirih. Ia lingkarkan tangannya pada lututnya dan membenamkan kepalanya diantaranya. Lalu terisak.

Tiba-tiba ibu cherry datang.
''Kakak..udah yah.. Ikhlasin adit.. Kak.. Kakak pasti bisa! Mama ngga mau liat kamu nangis''
''maaf ma.. Aku tadi terbawa suasana aja hehe'' balas cherry sembari tersenyum dan menahan air matanya keluar lagi.

****
Sebulan kemudian...

Hari itu seperti hari biasa. Cherry masih membayangkan adit masih ada disini.
Ia berangkat sekolah, tapi ia berbelok ke tempat yang dulu bertemu adit. Lalu diam. Lamaa sekali.. Ia menunggu adit. Bodoh memang, tapi apa daya.
Setelah lama menunggu, Dewi ngga sengaja ketemu dengan Cherry di tempat yang sama. ''Cherr.. kamu ngapain disini?'' tanyanya heran. ''A-Aku ..nunggu seseorang dew..'' jawab cherry canggung , dari kata katanya,ia yakin benarbenar akan bertemu dengan orang yang ditunggunya. ''Siapa? Jangan bilang Adit.. Cherr...sadar dong.. '' Ucapnya sambil memeluk bahu cherry. Sedangkan Cherry hanya mengangguk. ''Cher.. Adit nggak akan nemuin kamu disini''
''iya dew..aku tau. Aku harus ke atas sana dulu kan?'' kata cherry sambil menerawang ke awan lalu tersenyum.
''cher.. Kamu sayang kan sama adit? Adit pasti sedih deh liat kamu kaya gini...'' ''kita ke kelas aja yuk.. Bentar lagi masuk loh..'' lanjutnya sambil menarik tangan cherry yang mematung.

''Oh iya..ada yang lupa..'' Ucap Cherry tibatiba.
''Apa?'' tanya dewi mengerenyitkan kening.
''sebentar..'' lalu cherry mengambil handphone nya di kantung bajunya dan mengetik sesuatu.
Ia mulai asyik dengan kata-katanya. Seperti pagi pagi biasanya, ia selalu menuliskan :
''Selamat pagi adit :'D
Aku kangeeeeennn bgt pagi ini sama kamu.. Kita udah berapa lama ya ngga ketemu? Aku pengeeeennn bgt ketemu kamu.. Maafin Cherry ya dit.. cherry masih sedih ngga ada kamu disini :') '' lalu post ke facebook adit.
''kenapa?'' dewi membuka suara.
''biasa dew..aku nyapa adit dulu hehe'' katanya. Terlihat bodoh ,dan kedengarannya sedikit sinting.
Dewi hanya mengangkat bahunya dan berusaha membuat Cherry melupakan Aditnya itu.


*****

Cherry terdiam di sudut kelas saat istirahat, tentunya bersama Dewi, sahabatnya. Ia terdiam, sampai akhirnya hujan di wajahnya pun mengalir.

''Cherry..kenapa? Kok nangis?'' ujar dewi. Ia menatap sahabatnya dan memeluknya.

''Adit ... Adit ... Temuin aku sekarang.. Temuin akuuuu.... Adiittttt sssshh'' Cherry tak mampu membendung tangisnya. Ia memeluk lututnya dan menangis terisak. Ia sangaaaattt merindukan adit.

''sssshhh... Kenapaa dew... Kenapaaa? Kenapaaa aku bodoh banget.. Kenapaaa ssshhh... Kenapaaa aku nggak bisa lupain adit.. Dia udah pergi sebulan yg lalu buat ketemu Tuhaaannn'' kali ini tangisan cherry semakin kencang. Dewi hanya memeluknya erat. Eraaatt sekali, membiarkan cherry menumpahkan semua air matanya di bahunya.

''Udah..cher..udah ikhlasin yah... kamu sayang kan sama adhit? Rela'in adit pergi, kasian dia''

*********

Cherry berjalan di lorong lorong sekolah, sendirian. Ia menapaki kelas demi kelas yang ada di sekolahnya. Lalu ia mengehentikan langkahnya saat ia melihat sesosok lelaki yang ia sepertinya kenal. Lelaki itu duduk didepan loker Cherry. Lelaki itu sepertinya menangis.
''hey.. Kamu.. Kenapa?'' Sapa Cherry pada lelaki itu.

Lelaki itu mendongakan kepalanya. Ternyata adit. Iya, Aditya panca nugroho.

''Adit..'' bisik cherry lirih.

''Adiiittt'' kali ini cherry memeluknya
erat dan menangis.

''kamu kenapa menangis disini?'' ''pulang ya..'' kata cherry melepaskan pelukannya.

''Adit sedih cherr..'' Adit mulai membuka suara. Suaranya dingin. Nyaris tidak bernyawa. Wajahnya pucat pasi, tubuhnya dingin, dan bibirnya beku.

''kenapa?'' cherry menggenggam tangan adit yang dingin itu.

''cherry sayang adit kan?''

''iya... Dit.. Iyaaa.. Maaf aku baru ngasih tau kamu sekarang.. Maaf sama sikap cherry yang dingin. Maaf..''

''kalau begitu, ikhlasin adit pergi, boleh ya..'' lanjut adit, sambil melepas pelan genggaman cherry ditangannya.

''adit nggak bisa tenang cherr kalo kamu terus terusan begini... adit nggak tega liat orang yang adit sayang tuh nangis.. Ikhlasin yaa.. Adit mau pamit pergi. love you ''

adit lalu mencium kening cherry dan benar benar pergi dari situ lalu menghilang. Cherry hanya mematung dan menahan tangisannya.

********

Cherry benar benar mengerti sekarang. Ia perlahan bisa menerima kalau adit sekarang hanya seseorang yang bisa dikenang, bukan untuk ditemui. Ia perlahan menerima, bahwa sekarang ia berbeda alam dengan adit. Karena mimpi itu... Ia nggak mau sama sekali bikin adit terluka dan merasa tertekan atas kesedihannya.

*******

Kini Cherry ada di depan gundukan tanah. Ia menaburi bunga bunya yang baunya enak diatasnya. Ia berjongkok, dan mengusap papan nisan itu pelan. Ada yang jatuh dimatanya. Bukan sebuah air mata ketidak ikhlasan seorang cherry, tapi lebih ke air mata ikhlas seorang cherry. '' I cry .. And cry it's not because you left me... I cry cause I'd regret that I never tell you I love you. Now, goodbye.. I'll never forget you or change you with others. I'll meet you with this love in heaven. Do you believe? I believe. Miss you.. I'll wait the time for me to meet you''

Ia meninggalkan makam adit. Sesekali menengok kebelakang. Berharap adit akan melihatnya kembali seperti dahulu kala. Tapi cherry sepertinya sadar kalau itu tak mungkin lagi terjadi. Cukup. Ia berjalan dari makam adit, sampai bayang dan langkah kakinya menjauh dari rumah adhit yang sebenarnya. ''Rest In Peace aditya Panca Nugroho .. I love you. ''




No comments:

Post a Comment